Pertahanan dan/atau Penambah Kekayaan

Ahad yang lalu, 12 Januari 2015, kami mendapatkan sebuah pertanyaan sederhana dari salah satu klien kami yang menanyakan apakah emas itu untuk menambah kekayaan atau mempertahankan kekayaan. Lalu, kami tidak serta merta menjawab pertanyaan klien tersebut, namun kami mencoba mengubahnya menjadi sebuah ajang diskusi dan belajar bersama sehingga terjadi komunikasi dua arah dan bukan hanya satu arah saja sehingga kami bertanya balik pada klien tersebut dengan menanyakan pendapatnya apakah emas itu untuk menambah atau mempertahankan kekayaan. Lalu, klien menjawabnya bahwa emas itu untuk mempertahankan kekayaan. Tidak berhenti di situ dan coba berlagak sebagai seorang “coach” :-), kami bertanya kembali mengenai alasan mengapa mempunyai pendapat seperti itu. Namun, klien tersebut tidak dapat memberikan alasan yang kami tanyakan dan klien tersebut hanya menyampaikan bahwa dia membaca sebuah buku yang menyimpulkan bahwa emas itu untuk menambah kekayaan.

Secara prinsip, kami sepakat dengan pendapat klien tersebut bahwa emas lebih mempunyai kecenderungan untuk mempertahankan kekayaan. Pendapat kami tersebut didasarkan bahwa 1 dinar emas sejak 1400 tahun lalu setara dengan 1 ekor kambing/domba dan Alhamdulillah, 1 dinar emas saat ini insyaAllah dapat membeli 1 ekor kambing/domba. Namun, demikian, kami tidak dalam kapasitas untuk menyatakan bahwa pendapat yang menyatakan emas itu untuk menambah kekayaan adalah salah. Semuanya kembali pada perspektif si penulis buku sehingga mendapatkan kesimpulan seperti itu. Salah satu kemungkinannya adalah si penulis buku mengambil data harga emas pada tahun-tahun ketika harga emas mengalami peningkatan daya beli yang cukup signifikan sehingga mendapatkan kesimpulan bahwa emas itu untuk menambah kekayaan. Salah satu ilustrasi yang mendukung pendapat bahwa emas itu untuk menambah kekayaan dapat dilihat pada data di bawah ini yang mengaitkan antara dinar emas dengan ONH (Ongkos Naik Haji):

ONH tahun 1997 setara dengan sekitar 97 dinar emas;

ONH tahun 1999 setara dengan sekitar 70 dinar emas;

ONH tahun 2008 setara dengan sekitar 26 dinar emas;

Dari ilustrasi di atas terlihat bahwa 70 dinar emas pada tahun 1999 hanya dapat memberangkatkan 1 orang ke tanah suci. Namun, 9 tahun kemudian, 70 dinar emas pada tahun 2008 Alhamdulillah dapat memberangkatkan hampir mencapai 3 orang ke tanah suci. Dengan demikian, pendapat yang menyatakan bahwa emas itu untuk menambah kekayaan tidak salah 100% dengan mengambil ilustrasi tersebut. Namun, kesimpulan penulis buku tersebut menjadi kurang valid ketika emas berada dalam periode dimana harga emas dunia mengalami penurunan daya beli seperti yang terjadi pada akhir kwartal pertama tahun 2009 hingga kwartal pertama 2010 dimana harga emas dunia mengalami penurunan sekitar 10%.

Berdasarkan beberapa faktor tersebut yang telah kami sebutkan di atas, pendapat yang mengatakan bahwa emas itu sebagai pertahanan kekayaan Anda lebih sesuai menggambarkan tujuan menabung emas. Rasanya jargon mengenai emas seperti “emas tidak membuat anda kaya tapi emas membuat anda tetap kaya” merepresentasikan pendapat bahwa emas itu sebagai pertahanan kekayaan Anda. Lalu apabila ada yang bertanya, kalau emas tidak membuat saya tambah kaya, buat apa saya menabung/membeli emas? Kasih tahu nggak yah jawabannya? 🙂 Tidakkah kita sadari bahwa setiap tahunnya uang kertas (fiat) yang kita peroleh dari hasil jerih payah kita tergerus daya belinya oleh “perampok” yang tidak kasat mata (baca: inflasi) dan kita terlena serta gampang memaklumi uang kertas kita tergerus daya belinya seiring waktu. Ketika kita terlena dan membiarkan hal tersebut terjadi pada uang hasil jerih payah kita tanpa ada ikhtiar untuk melindunginya dari inflasi atau hanya sebatas menabung uang kertas, maka Anda insyaAllah dalam keadaan merugi karena uang kertas kita tidak akan pernah mampu membeli kebutuhan masa depan kita.

Bagaimana melindungi uang hasil jerih payah kita untuk kebutuhan masa depan kita? Emas atau Dinar (emas) insyaAllah jadi salah satu solusi yang dapat digunakan untuk kebutuhan jangka panjang dan kebutuhan masa depan seperti cadangan biaya anak sekolah sekian belas tahun lagi, untuk cadangan biaya haji yang kini antriannya semakin panjang, untuk cadangan biaya kesehatan hari tua dlsb. Alhamdulillah, emas terbukti efektif dalam mempertahankan daya belinya untuk waktu yang panjang! Dan semoga kejadian penurunan harga emas akhir-akhir ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak, bahwa emas memang bukan untuk investasi spekulatif jangka pendek. Dengan demikian, kita dapat simpulkan bahwa emas pada hakikatnya minimal dapat mempertahankan kekayaan Anda yang diperuntukkan untuk kebutuhan jangka panjang Anda.

Kebenaran hanya milik Allah SWT semata dan kekhilafan datangnya dari kami pribadi. Wallahu a’lam. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin Yaa Rabbal Alamin.
Penulis:

Oki Baskoro Rachmat

16 Januari 2015

Diolah dari berbagai sumber

 

 

 

Perubahan Akses Informasi Update Harga

Per tanggal 5 Januari 2015, informasi update harga harian produk kami (dinar emas, emas lantakan, dirham perak, dan khamsa perak) telah kami pindahkan ke halaman tersendiri dari web/blog ini (“Harga Harian”). Silahkan akses halaman “Harga Harian” untuk mendapatkan informasi update harga harian semua produk kami. Insya Allah, halaman utama dari web/blog ini akan kami isi dengan berbagai informasi terkait emas dan perak serta informasi layanan TDA Dinar Jaya.

Terima kasih dan semoga bermanfaat.